Peristiwa 1965 dalam Cerpen-Cerpen Pilihan Kompas: Analisis Wacana Kritis
Abstract
Penelitian ini membahas peristiwa 1965 dalam buku kumpulan cerpen pilihan Kompas. Sejak diterbitkannya kumpulan cerpen pilihan Kompas pertama pada tahun 1992, ditemukan sekitar 20% cerpen yang bercerita mengenai peristiwa 1965. Dalam perjalanannya, pengungkapan peristiwa 1965 di dalam cerpen mengalami perbedaan makna antara yang terbit saat Orde Baru berkuasa dengan masa setelah rezim tersebut lengser.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui narasi dan deskripsi peristiwa 1965 dalam cerpen pilihan Kompas. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis wacana kritis Michel Foucault.
Hasil dari penelitian ini adalah cerpen-cerpen mengenai Peristiwa 1965 yang terbit saat Orde Baru berkuasa memuat wacana penempatan massa PKI sebagai pihak yang bersalah. Selain itu, wacana yang lainnya adalah adanya legitimasi kekerasan yang bertumpu pada Peristiwa 1965. Oleh adanya peristiwa ini, pihak lain diperbolehkan untuk melakukan kekerasan terhadap pihak yang bersalah, dalam hal ini PKI. Adapun cerpen-cerpen mengenai Peristiwa 1965 yang terbit setelah Orde Baru berkuasa memuat wacana bahwa orang yang dekat dengan orang-orang komunis dituduh sebagai komunis, padahal mereka tidak berafiliasi dengan PKI. Selain itu, pada masa ini, wacana mengenai Peristiwa 1965 yang dijadikan legitimasi kekerasan masih tampak jelas di dalam cerpen-cerpen Kompas. Hal ini digunakan untuk mendukung wacana yang pertama, yaitu untuk mengungkap bagaimana penderitaan yang disebabkan oleh tuduhan tersebut.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alwi, Adek. 2007. “Mata Sultani” dalam Ninuk Mardiana Pambudy. 2007. Ripin:
Cerpen Kompas Pilihan 2005—2006. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Eriyanto. 2009. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: Lkis.
Faruk. 2012. Metode Penelitian Sastra: Sebuah Penjelajahan Awal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Foucault, Michel. 2008. La Volonte de Savoir, Ingin Tahu Sejarah Seksualitas. Diterjemahkan oleh Rahayu S. Hidayat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Herlambang, Wijaya. Kekerasan Budaya Pasca 1965: Bagaimana Orde Baru Melegitimasi Anti-Komunisme Melalui Seni dan Sastra. Cetakan Kedua. Tangerang: Marjin Kiri.
Heryanto, Ariel. 2016. “Negara dan Maaf 1965” dalam Majalah Tempo edisi 8 Mei
Tim Penyusun. 2014. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Salam, Aprinus dan Ramayda Akmal. 2014. Pahlawan dan Pecundang Militer dalam Novel-Novel Indonesia.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Sularto, St (Peny.). 2007. Kompas: Menulis dari Dalam. Jakarta: Penerbit Buku
Kompas
DOI: http://dx.doi.org/10.25077/puitika.18.1.34-48.2022
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Nafisah Galih Pangestu Nafisah, Achmad Muchtar, Galih Pangestu Jati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Puitika | ISSN: 2580-6009 (Online)
Published by Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas
Email: puitika@hum.unand.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License