Citra Kota Padang Dalam Puisi Padang Kota Tercinta Dan Perjalanan Senjakala Karya Leon Agusta (Tinjauan Semiotika Riffaterre)

Fadhillah Hayati, Ivan Adilla, Koko Sudarmoko

Abstract


One of the nicknames for Padang City is Padang Kota Tercinta. This name was born from a poem by Leon Agusta. Leon Agusta's poems that contain Padang Kota Tercinta, namely the poems entitled "Padang Kota Tercinta" and "Perjalanan Senjakala". To explain the meaning and image of Padang City in the two poems, this research was conducted using semiotic theory and methodology proposed by Riffaterre, namely heuristic and hermeneutic reading. Based on the research that has been conducted, it is concluded that the matrix in the poem "Padang Kota Tercinta" is the image of Padang City struggling in the transition of modern times, and the matrix of the poem "Perjalanan Senjakala" is the image of Padang City struggling in the name of the love of Padang Kota Tercinta. Both poems reveal the changes of Padang City as it develops towards Modern Civilisation as its image. The dynamics of people's lives that begin to change, from traditional to modern, are tied to the Padang City area and the nickname of Padang Kota Tercinta. These two poems are related through the similarity of the lyricist who is referred to in the poem as The Wanderer. From his wanderings, the dynamics of human life are told as a form of love for Padang City.

Keywords: Poems, Image of Padang City, Leon Agusta, Riffaterre's Semiotics, and Love.


Keywords


Poems; Image of Padang City; Leon Agusta; Riffaterre's Semiotics; and Love

Full Text:

PDF

References


Adilla, Ivan. 2016. “Monumen Safari: Antologi Puisi Selepas Pergolakan”, dalam Sudarmoko (ed) Rusli Marzuki Saria Parewa Sastra Sumatra Barat: Sebuah Kado Budaya. Padang: Ruang Kerja Budaya.

Agusta, Leon. 1987. “Puisi Padang Kota Tercinta”. Diterbitkan ulang oleh Koran Singgalang, Hal. 6, Kol. 8-9. Padang: Singgalang.

_____. 2012. Gendang Pengembara. Jakarta: Pustaka Eidos.

Agusta, Paul dan Katia Enge. 2017. “Semua Sudah Dimaafkan, Sebab Kita Pernah Bahagia”. Film Dokumenter, durasi 90 menit.

Amran, Rusli. 1986. Padang Riwayatmu Dulu. Jakarta: Mutiara Sumber Widya.

Aristoteles. 2017. Puitika. Yogyakarta: BASABASI.

Colombijn, Freek. 1993. "The Case of Padang (West Sumatra)" dalam Urban Symbolism halaman 59-77.

______. 2006. Paco-Paco (Kota) Padang. Yogyakarta: Ombak.

Eco, Umberto. 1979. A Theory of Semiotics. Bloomington: Indiana University Press.

Evers, Hans-Dieter. "Simbolisme Perkotaan di Indonesia: Kasus Padang Kota Tercinta." dalam Prisma 4 (1993).

Faruk. "Aku" dalam Semiotika Riffaterre, Semiotika Riffaterre dalam" Aku." Humaniora 3 (1996).

Fuller, Andy. 2011. Sastra dan Politik. Yogyakarta: Insist Press.

Jakarta, Dewan Kesenian. 1984. Dua Puluh Sastrawan Bicara. Jakarta: Penerbit Sinar Harapan.

KBBI. 2022. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online] Hasil Pencarian - KBBI Daring (kemdikbud.go.id). Diakses sejak 10 November 2022.

Lynch, Kevin. 1990. The Image of the City. England: The M.I.T. Press.

Luxemburg, Jan van, Mieke Bal, dan Willem G.. 1984. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia.

Meigalia, Eka. 2019. “Sakali Aia Gadang, Sakali Tapian Barubah”. Minangsatu.com. Diakses melalui: https://minangsatu.com/sakali-aia-gadang-sakali-tapian-barubah_5818 pada 11 Juni 2023.

Menno, S.. 1992. Antropologi Perkotaan. Jakarta: CV Rajawali.

Navis, A.A. (ed). 1983. Padang Kota Tercinta. Padang: Genta Singgalang Press.

Nasroen, M. 1957. Dasar Falsafah Adat Minangkabau. Jakarta: Penerbit Bulan Bintang.

Pangarso, Budiwidodo. 2019. Arsitektur Kota. Yogyakarta: PT Kanisius.

Pradopo, Rachmat Djoko. 1993. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

______. "Semiotika: teori, metode, dan penerapannya dalam pemaknaan sastra." Humaniora 10.1 (1999): 76-84.

Putra, Esha Tegar. Makalah di Salihara Literature and Ideas Festival (2017), “Obituari Leon Agusta: Semua Sudah Dimaafkan, Sebab Kita Pernah Bahagia”.

Ratih, Rina. 2017. Teori dan Aplikasi Semiotik Michael Riffaterre. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Riffaterre, Michael. 1978. Semiotics of Poetry. Bloomington: Indiana University Press.

Sofwan, Mardanas. 1987. Sejarah Kota Padang. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sudarmoko. 2015. Regionalisme Sastra Indonesia. Padang: SURI dan FIB Unand.

Syamwil, Suhaili. 1986. Padang Kota Tercinta. Padang: Angkasa Raya.

Udjud, Syahrul. 1989. Padang Pintu Gerbang Pantai Barat Indonesia. Padang: Mandala Buana Bhakti.

Walneg, dan Windo Wibowo. 2012. Padang di Persimpangan Jalan? Potretnya Dahulu, Kini, dan Visi Masa Depan. Jakarta: Visi Media Nusantara.

Williams, Raymond. 1976. Keywords: A Vocabulary of Culture and Society. Suffolk: Flamingo.

Zed, Mestika. 2009. Kota Padang Tempoe Doeloe. Padang: UNP.




DOI: http://dx.doi.org/10.25077/puitika.v19i2.205

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Fadhillah Hayati, Ivan Adilla, Koko Sudarmoko

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Puitika | ISSN: 2580-6009 (Online) 

Published by Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas
Email: puitika@hum.unand.ac.id

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License