Pengantar Editor
Abstract
Temuan potensi deposit tambang batu bara Ombilin pada 1868 oleh Willem Hendrik De Greve membawa harapan baru bagi pemerintah kolonial Belanda. Meskipun lokasinya susah untuk diakses, Belanda bersikeras untuk membangun kawasan tambang batu bara tersebut. Peralatan berteknologi tinggi menjadi tantangan untuk mengeksplorasi deposit batu bara. Diperlukan waktu sekitar sepuluh tahun untuk membangun infrastruktur tambang bawah tanah. Selain keberhasilan dalam mengeksplorasi batu bara di Sawahlunto, sumber energi tersebut juga telah menghidupkan berbagai mesin produksi dan transportasi di daerah lain. Selain menciptakan peluang baru seperti lapangan pekerjaan, profesi baru, interaksi budaya, mobilitas barang dan manusia, keberadaan tambang batu bara Ombilin merupakan contoh dari upaya manusia untuk mewujudkan ide dan gagasan dengan bantuan teknologi bagi kepentingan hidupnya.
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.25077/puitika.v20i3.617
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Sudarmoko Sudarmoko
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Puitika | ISSN: 2580-6009 (Online)
Published by Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas
Email: puitika@hum.unand.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License